Sabtu, 04 Juni 2016

Sains dan teknologi bagi manusia dan lingkungan


Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna keadaannya. Selain bentuk atau rupa yang paling baik dan sempurna, ia masih juga dibekali kemampuan akalnya. Ilmu pengetahuan (sains), teknologi, dan seni atau biasa disingkat IPTEKS adalah salah satu contoh dari hasil olah pikiran atau akal manusia yang kemudian disebut dengan kebudayaan. 
Selanjutnya, sejalan dengan perkembangan umat manusia itu sendiri berbagai macam hasil-hasil kebudayaan manusia ini terus terus berkembang hingga kini. Ipteks sebagai salah satu hasil dari kebudayaan manusia itu juga terus berkembang, terlebih lagi pada era sekarang ini, dimana ipteks telah mencapai tahapan perkembangan yang sangat spektakuler.
Dengan perkembangan ipteks yang sangat pesat, segala persoalan yang tadinya sulit menjadi semakin mudah serta masalah yang tadinya berat menjadi semakin ringandan lain sebagainya. 
Namun, meskipun ada beberapa kemudahan atau manfaat yang bisa kita peroleh dari kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut pada sisi lainnya ternyata Ipteks juga dapat membawa kita kepada hal-hal lain yang bersifat merusak (negatif).Berikut akan dijelaskan lebih mendalam hubungan antara manusia, sains, teknologi dan seni dalam kehidupan manusia beserta dampak yang ditimbulkan baik positif ataupun negatif.

HAKEKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI BAGI MANUSIA
Berdasarkan kajian filsafat ilmu, istilah Iptek (ilmu, pengetahuan, teknologi) juga sering dibedakan secara terpisah atau sendiri-sendiri, karena masing-masingketiga istilah itu dianggap memiliki bobot keilmiahan yang berbeda-beda.Menurut pengertian ini, pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri tiap orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang normal, sekolah atu tidak sekolah, sudah pasti dianggap memiliki pengetahuan. Pengetahuan dapat dikembangkan manusia karena dua hal :· 
Pertama : Manusia mempunyai bahasa yang dapat mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut;· 
Kedua : Manusia mempunyai kamampuan berpikir menurut suatu alur pikir tertentu yang merupakan kemampuan menalar. Penalaran merupakan suatu proses berpikir menurut suatu proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan.Pengetahuan yang sifatnya acak perlu ditingkatkan lagi derajat atau bobot keilmiahannya sehingga berubah menjadi ilmu. 
Dengan demikian pengetahuan yang bersifat acak serta terbuka itu dengan melalui proses yang cukup panjang, dapat diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu. Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selaludapat dikontrol oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya. Berpijak dari pengertian ini, maka ilmu memiliki kandungan unsur-unsur pokok sebagai berikut:· 
Berisi pengetahuan (knowledge).· Tersusun secara sistematis.· Menggunakan penalaran.· Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lainSedangkan berbicara masalah teknologi, dimana istilah teknologi sendiri sebenarnya sudah mengandung pengertian sains dan teknik atau engineering, sebab produk-produk teknologi tidaklah mungkin ada tanpa didasari adanya sains. Sementara itu, dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari sains. Pada titik inilah kita berbicara tentang seni. Seni berasal dari bahasa Latin, yaitu ars yang berarti kemahiran. Secara etimologis, seni (art) diformulasikan sebagai suatu kemahiran dalam membuat barang atau mengerjakan sesuatu. Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur tangan (sentuhan) manusia. Seni merupakan ekpresi jiwa seseorang yang hasil ekspresitersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni dan keindahan yangtercipta merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Dengan seni, cipta dan karya manusia, termasuk teknologi, di dalamnya mendapat sentuhan keindahan atau estetika.

tentang keberagaman merupakan sebuah anugerah yg sangat besar sebagai kekayaan bangsa indonesia


Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang menjadi identitas dari bangsa Indonesia, sehingga diperlukan pemahaman atas Wawasan Nusantara sebagai nilai dasar Ketahanan Nasional serta sebagai pemersatu keragaman budaya bangsa.

Belakangan ini banyak kita menyaksikan bahwa budaya-budaya bangsa Indonesia diklaim sebagai budaya bangsa lain, misalnya Reog Ponorogo, Tari Pendet, Keris, Batik, serta lagu-lagu daerah yang ditiru. Entah karena masih memiliki sikap Nasionalisme, atau sekedar ikut-ikutan tersulut suasana, segenap bangsa Indonesia ramai-ramai mengutuk negara tersebut sebagai pencuri budaya bangsa lain. Apakah warga negara Indonesia hanya bersatu bila dijajah negara lain atau bila budaya bangsa dicuri bangsa lain saja? lalu dimana peranan warga negara dalam upaya melestarikan budaya bangsa?

Ketika kita mengunjungi daerah-daerah wisata, banyak keindahan-keindahan alam dan budaya yang bisa kita nikmati sebagai rahmat dan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Namun momen indah tersebut malah kita lewatkan dengan menyibukkan diri berfoto ria kesana-kemari. Sudah seharusnya kita mempelajari dan melestarikan budaya-budaya yang ada agar generasi penerus masih bisa menikmatinya, serta mengembangkan nilai-nilai budaya daerah yang membangun kebanggaan masyarakat terhadap daerah, sekaligus bangsa Indonesia.

Sering kita mendengar terjadi kerusuhan-kerusuhan antar etnis di Indonesia yang mengatasnamakan suku maupun agama, misalnya yang terjadi di Sampit dan Poso. Bahkan, terkadang pemicu kerusuhan itu hanya masalah-masalah sepele yang tidak semestinya mengikutsertakan golongan-golongan tertentu. Sebagai bangsa yang menjadikan persatuan dan kesatuan sebagai dasar negara, sudah seharusnya kita mencegah perlakuan diskriminasi guna menghindari sikap sukuisme dan fanatisme kedaerahan yang sempit yang membelenggu kebebasan individu dalam mengembangkan kualitasnya sebagai bangsa yang majemuk. oleh karena itu, diperlukan kesadaran masyarakat dalam menerima keanekaragaman yang ada, serta saling menghormati dan menghargai perbedaan itu sebagai karunia Sang Pencipta, serta peranan lembaga adat dan para pemuka agama dalam mewujudkan suasana aman dan kondusif guna menjalin kerukunan bangsa dan negara.

Sebagai tujuan kita mempelajari Wawasan Nusantara yaitu untuk memantapkan sikap Nasionalisme yang tinggi dan tekad mengutamakan kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi dan golongan untuk mencapai tujuan nasional dengan diiringi rasa senasib seperjuangan sebagai bangsa yang bertanah air satu, bangsa Indonesia




Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat keberagaman yang sangat tinggi. Beragam dalam sosial, budaya, ekonomi, sumber daya alam, agama dan lain sebagainya.

Keberagaman ini merupakan anugerah yang luar biasa. Anugerah yang tidak dimiliki oleh semua negara di dunia ini. Seharusnya semua elemen masyarakat Indonesia pandai-pandai mensyukurinya sehingga keberagaman yang tinggi ini bisa menjadi sebuah modal yang luar biasa dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.



Untuk saat ini mimpi sebagai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur sejahtera masih belum sepenuhnya tercapai karena kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak penduduk negeri ini yang masih berada di bawah garis kemiskinan misalnya, masih terdapat masyarakat yang memiliki sikap terlalu fanatik kepada budayanya sendiri serta kurang terbuka kepada kebudayaan lainnya. Masih banyak orang-orang di negeri ini yang belum memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dengan baik.




Keanekaragaman dan Bhinneka Tunggal Ika

Keanekaragaman membicarakan tentang masyarakat, negara, bangsa, daerah, bahkan lokasi geografis terbatas seperti kota atau sekolah, yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dalam kesederajatan. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam suku yang masing-masing mempunyai struktur budaya (culture) yang berbeda-beda.

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan atau motto bangsa Indonesia yang terdapat dalam lambang Negara “Burung Garuda”. Bhineka Tunggal Ika menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen, yaitu bangsa yang mempunyai keanekaragaman, baik dalam aspek agama, budaya, maupun ras dan suku bangsa.






Keanekaragaman Sosial dan Budaya Indonesia

Menurut Setiawan (2013) keanekaragaman budaya atau“cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan jumlah penduduk kurang lebih 250 juta orang di mana mereka tinggal tersebar di pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragam dan jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.

Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang sangat tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.

Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Berlabuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang Gujarat dan pesisir Jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Di sisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal di tengah-tengah singgungan antar peradaban itu.




Manfaat Keanekaragaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Kebhinnekaan yang ada pada diri bangsa Indonesia merupakan potensi sekaligus tantangan. Kebhinnekaan sebagai potensi dalam arti telah terbukti secara nyata dapat menjadi perekat atau patri bagi bangsa Indonesia sejak awal-awal kemerdekaan bahkan sejak tumbuhnya kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara. Kebhinnekaan telah menjadi kekayaan khusus bagi bangsa Indonesia yang amat menarik, bagi bangsa Indonesia sendiri ataupun bagi bangsa-bangsa lain di dunia, sehingga dapat menarik devisa melalui kunjungan wisata atau kunjungan lainnya.

Kebhinnekaan merupakan kekuatan dan kekayaan sekaligus juga merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan itu sangat terasa terutama ketika bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam rangka menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Seperti dewasa ini kita sedang menghadapi dan berupaya memecahkan serta mengakhiri krisis multi dimensional dan krisis ekonomi yang sudah berlangsung cukup lama. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan visi dan misi dari seluruh bangsa Indonesia mustahil kita dapat keluar dari krisis tersebut.

Kebhinnekaan adalah sifat nyata bangsa Indonesia yang sering kita banggakan namun sekaligus juga sering kita prihatinkan. Hal ini dikarenakan mengatur masyarakat yang heterogen jauh lebih sulit dibandingkan dengan mengatur masyarakat homogen. Masyarakat yang heterogen sudah barang tentu mempunyai cita-cita, keinginan dan harapan yang jauh lebih bervariasi dibandingkan dengan masyarakat homogen.

Kebhinnekaan dapat menjadi tantangan atau ancaman, karena dengan adanya kebhinnekaan tersebut mudah membuat orang untuk berbeda pendapat yang lepas Kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan, atau kesukuan atau kekerasan yang sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi atau persatuan dan kesatuan bangsa. (Takiddin)







Peradaban Manusia

Big Bang: Semua materi di Alam semesta berasal dari satu titik, termasuk spesies cerdas seperti manusia, blackhole, gravitasi, dan materi-materi aneh lain. Satu titik materi itu kemudian pada suatu waktu 13,8 miliar tahun yang lalu meledak, lebih tepatnya mengembang dengan cepat.
Ledakan Bintang: Setelah Bigbang, terbentuklah bintang dan beberapa benda langit lain. Tidak semua Atom pada saat Bigbang, beberapa atom baru terbentuk dalam reaksi fusi pada sebuah Bintang, reaksi fusi tersebut menghasilkan berbagai macam Atom lain yang sering kita lihat pada tabel periodik. Di suatu tahun yang primitif, sebuah supernova sangat dahsyat terjadi, memuntahkan seluruh debu pada bintang yang meledak tersebut.
Pembentukan Tata surya: Tata surya kita terbentuk dari gravitasi Matahari, debu-debu panas yang beterbangan bebas terakumulasi semakin membesar bagaikan bola salju hingga akhirnya membentuk Bumi, dan beberapa planet lain.
Kemunculan Sel Kehidupan: Dari sebuah kejadian acak luar biasa, dengan materi Air, Oksigen, Listrik (dari petir), dan atmosfer purba sekitar 2 miliar tahun lalu terbentuklah sel kehidupan, sel tunggal. Sel yang masih sederhana, uniknya sel ini adalah hidup, sel ini mampu menggandakan dirinya, mampu memanfaatkan sumber daya yang ada disekitarnya. Sel ini di kemudian hari menjadi manusia modern dengan evolusi yang memakan 2 miliaran tahun. Dari beberapa Ikan Purba yang berevolusi menjadi Reptil kemudian bergerak ke daratan dan menetap di sana, seterusnya hingga beberapa diantaranya berevolusi menjadi Mamalia, beberapa Mamalia terus bercabang dan salah satu cabangnya adalah Primata.
manusiagrow.jpg
Prasejarah/Purba : Manusia berasal dari evolusi primata yang juga nenek moyang kera, dengan kata lain kera adalah saudara jauh kita yang terpisah jutaan tahun silam. Dengan waktu berjuta-juta tahun lamanya nenek-moyang tersebut berevolusi menjadi beberapa sub-spesies yang salah satunya adalah kera nenek moyang manusia dan yang lainya adalah kera-kera yang masih ada sampai sekarang.
afrikaasia.jpg
Nenek moyang Orang Afrika dan Asia

eropa.jpg
Nenek moyang orang Eropa
Melewati waktu ribuan tahun nenek moyang manusia berevolusi semakin modern menjadi banyak spesies yang salah satunya adalah manusia modern, homo sapiens. Manusia benar-benar memiliki tampilan fisik yang jauh berbeda dari kera-kera yang lain karena berbagai penemuan yang berhasil mereka temukan. Letak geografis, mutasi gen, seleksi alam membuat hanya jenis manusia yang terkuatlah yang bertahan, dan itu adalah kita.
Pra aksara : Zaman ini manusia sudah berakal mereka mampu memanfaatkan alam untuk bertahan hidup, seperti menggunakan tombak untuk memburu binatang. Zaman praaksara terbagi menjadi zaman batu dan zaman logam. Awalnya manusia hanya mampu memanfaatkan alam tanpa pengolahan mereka pertama kali hanya mampu berburu untuk memenuhi kebutuhanya. Pola hidup mereka masih nomaden ini dikarenakan faktor lingkungan seperti, musim, dan sumber daya alam yang mulai berkurang.
Sekitar 11 ribu tahun SM, manusia sudah mampu bertani untuk memenuhi kebutuhanya. Inilah masa dimana manusia sudah mulai menetap di suatu wilayah karena cadangan makanan manusia sudah terpenuhi ditempat itu. Faktor lain juga karena berakhirnya Zaman Es yang membuat bumi semakin hangat dan nyaman untu ditinggali tanpa perlu berpindah ke tempat yang lain.
Akhirnya manusia pada zaman ini mulai membangun suatu pemukiman-pemukiman kota.
Terbentuknya suatu struktur masyarakat diawali dari pertanian, yang dibeda-bedakan atas pekerjaan mereka dari bertani, disini manusia mulai membeda-bedakan buruh tani sehingga munculah struktur masyarakat dari yang paling rendah hingga paling tinggi. Dan akhirnya mulai terbentuk pemimpin dan bawahan.
aksarasumeria.jpg
Aksara Sumeria
Aksara : zaman dimana manusia telah mengenal tulisan. Sumber sejarah menyatakan bahwa bangsa Sumeria yang pertama kali mengenal tulisan. Mulai Zaman inilah sejarah-sejarah manusia benar-benar tertoreh dan dapat diungkap dengan pasti.

Arti nilai positif dan negatif

Negatif positif


Siti Aisyah-Sebuah nilai positif dan negatif ditimbulkan oleh interaksi antara manusia dan sumber daya dalam proses pemenuhan kebutuhan. Suatu rencana kegiatan pembangunan akan dinilai mempunyai dampak positif bila kegiatan tersebut berdaya guna tinggi. Sebaliknya, rencana kegiatan itu akan dinilai berdampak negatif bila ternyata komponen kegiatan pembangunan itu lebih menyebabkan kerusakan, kerugian atau penurunan kualitas pada rona lingkungan, baik fisik maupun nonfisik (biogeofisik), termasuk lingkungan sosial, ekonomi dan budaya.
Berdasarkan analisis dampak lingkungan, dapat diketahui secara rinci dampak positif maupun dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh kegiatan tersebut. Dengan demikian, langkah pengembangan dampak positif maupun tindakan penanggulangan dampak negatif dapat dipersiapkan sejak awal.


Baik dampak positif maupun negatif dipandang sebagai faktor yang berdiri sendiri dan sebagai kesatuan faktor yang terpadu, sehingga pada akhirnya harus mampu menjadi kunci penentu yang berdaya-guna dalam upaya menentukan perlu atau tidaknya usulan rencana kegiatan pembangunan tersebut. Hal ini karena Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) untuk menentukan dampak positif dan dampak negatif tidak hanya merupakan proses analisis, tetapi juga suatu proses sintesis. Pengertian dampak positif dan dampak negatif perlu dirumuskan dengan pendekatan yang lebih tepat. Pendekatan itu dilakukan dengan menilik perubahan terhadap kualitas lingkungan dan kualitas manusianya. Dalam suatu kegiatan proyek, yang penting bukan semata-mata dampak positif atau negatifnya, tetapi seberapa jauh dampak itu menimbulkan perubahan terhadap kualitas lingkungan dan kualitas manusianya.